Header Ads

Misteri Harimau Jawa: Benarkah Sudah Punah? Peneliti Akan Membuktikan

 Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) yang dianggap punah dilaporkan masih ada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

“Harimau tersebut sudah jarang ditemukan, tetapi dari hasil keterangan warga di sekitar hutan Wonogiri masih ada,” kata Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilayah Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Roby R, di Wonogiri.

Kucing besar itu diduga berada di kawasan hutan di bawah Perhutani BKPH Purwantoro seluas sekitar 4.800 hektar meliputi Kecamatan Kismantoro, Purwantoro, Slogoimo, dan Jatiroto.

Menurut Roby, karena binatang itu tidak mengganggu kehidupan warga sekitar maka mereka tidak memburunya. Adapun wilayah Perhutani di antaranya berupa hutan lindung yang masih memungkinkan dijadikan tempat tinggal harimau.

Panthera tigris sondaica / Harimau Jawa / Javan Tiger (year founded: 1825)

Meski beberapa orang mengaku melihatnya, tetapi petugas Perhutani setempat yang memeriksa dan melaporkan rutin setiap tiga bulan tidak pernah menjumpai atau menyebutkan adanya harimau jawa.

“Petugas kami di lapangan hanya melaporkan hewan yang sering ditemui di hutan Wonogiri, antara lain kera, kijang, ayam hutan, dan burung betet. Tetapi mereka tidak pernah menemui harimau,” katanya.

Dikatakan Roby, laporan resmi itu berbeda dengan cerita warga sekitar pertapaan Girimanik, Desa Kitren, Kecamatan Slogoimo, yang mengaku sering melihat harimau. “Harimau itu turun jika ada warga yang membuat api unggun di kawasan itu,” katanya.

Asper BKPH Wonogiri Budi Rusmanto menjelaskan, petugas di lapangan tidak pernah melaporkan temuan harimau jawa karena mereka tidak pernah melihat secara langsung jenis binatang itu.

Namun, katanya, pada tahun 2009 petugas mendapat informasi dari warga tentang seekor harimau relatif besar yang melintasi jalan di kawasan hutan setempat yang mereka sebut sebagai Alas Kethu, Kabupaten Wonogiri.

Panthera tigris sondaica / Harimau Jawa / Javan Tiger (year founded: 1825)

“Warga tidak tahu apakah itu macan tutul atau harimau jawa yang dikabarkan punah itu,” katanya. Namun berdasar cerita warga, ia memperkirakan bahwa yang terlihat itu harimau jawa karena cirinya, antara lain, garis bulu berwarna kuning hitam.

Sejumlah warga sekitar Gunung Kotak, Kabupaten Wonogiri, menduga harimau jawa masih ada di kawasan perbatasan antara Wonogiri dan Ponorogo, Jawa Timur.

Seorang warga Dukuh Growong, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Pomo (55), mengaku pernah melihat bekas telapak kaki harimau sebesar tangannya yang diduga jenis harimau jawa.

Warga setempat menyebut harimau jawa sebagai “macan gembong” yang memang merujuk pada macan dan bukan harimau. Masyarakat setempat, katanya, hingga saat ini masih yakin bahwa jenis harimau jawa itu masih ada di wilayahnya.

Peneliti Akan Buktikan Harimau Jawa Tidak Punah

Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) akan memasang kamera jebakan di sejumlah lokasi untuk menelusuri kembali jejak harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) di kawasan hutan Meru Betiri, Jawa Timur.

Kepala Balai TNMB, Bambang Darmadja, mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan pemasangan lima kamera trap untuk mengungkap keberadaan harimau Jawa yang sudah dianggap punah tersebut.

Panthera tigris sondaica / Harimau Jawa / Javan Tiger (courtesy: Temminck, 1844)

Lima perangkap kamera untuk memotret harimau Jawa itu, lanjut dia, sudah ada di kantor Balai TNMB di Jember, namun perlu persiapan khusus untuk memasang alat tersebut di wilayah TNMB seluas 58 ribu hektare.

“Pemasangan camera trap itu untuk menjawab keraguan masyarakat yang menilai bahwa harimau Jawa sudah punah, padahal sejumlah bukti seperti kotoran, jejak, dan cakaran harimau Jawa ditemukan beberapa tahun lalu di Meru Betiri,” paparnya.

Bambang berharap lima kamera trap tersebut dapat dipasang akhir tahun ini, asalkan tidak ada kendala teknis yang signifikan dalam pemasangan kamera untuk menelusuri satwa langka tersebut.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f3/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_tijgergevecht_TMnr_60025896.jpg

Tiger fight in Java, 1870-1892 (Pict: COLLECTIE TROPENMUSEUM via Wikipedia)

“Sebenarnya waktu yang tepat pemasangan kamera trap adalah musim kemarau karena banyak satwa liar yang menuju sumber mata air untuk minum, sehingga pemasangan kamera bisa terlokalisir,” ujarnya menambahkan.

Informasi tentang kepunahan harimau jawa memang tampaknya masih simpang siur dan merupakan misteri besar. Penelusuran di internet tentang kepunahan harimau jawa antara lain pada era 1980-an.

Kita semua tetap mengharapkan, semoga harimau jawa masih ada dan dapat dikembang-biakkan, agar anak cucu dan generasi penerus negeri ini dapat tetap melihatnya secara hidup, bukan lagi berupa harimau yang sudah diawetkan disebuah etalase musium. (kompas/icc.wp.com)

harimau jawa Javan Tiger

Seekor harimau Jawa ditembak di Malingping, Lebak (tahun 1941) – Harimau Jawa adalah jenis harimau yang hidup di Kepulauan Jawa. Harimau ini dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Ada kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau Jawa ialah pada tahun 1972. Pada tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Pada tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverfikasi. (pict: COLLECTIE TROPENMUSEUM)

bali tiger harimau bali

Harimau Bali (Panthera tigris balica) adalah subspesies harimau yang sudah punah dan pernah mendiami pulau Bali, Indonesia. Harimau ini adalah salah satu dari tiga sub-spesies harimau di Indonesia bersama dengan harimau Jawa (juga telah punah) dan harimau Sumatera (spesies terancam).
Harimau ini adalah harimau terkecil dari ketiga sub-spesies; harimau terakhir ditembak pada tahun 1925, dan sub-spesies ini dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937. Sub-spesies ini punah karena kehilangan habitat dan perburuan.

No comments

Powered by Blogger.