Header Ads

Astronom Terkejut: Pertama Kali Dalam Sejarah, Objek Alien Misterius Masuk Tata Surya!

 Sebuah objek tak dikenal tampak melesat di ruang antariksa, dan objek misterius itu berasal dari luar tata surya kita. Tidak ada catatatan sebelumnya tentang objek ini. Para astronom mencatat objek itu pernah berada paling dekat dengan matahari pada 9 Oktober 2017 silam.

Kemudian objek itu sempat berada paling dekat dengan bumi pada tanggal 14 Oktober 2017 lalu, dengan jarak sekitar 24 juta kilometer. Para peneliti menduga bahwa objek itu adalah sebuah komet yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Minor Planet Center (MPC) menyebutkan bahwa objek itu terlihat saat pengamatan menggunakan teleskop PAN-STARRS-1 di Halekala, Maui, Hawaii oleh sejumlah astronom, ketika benda itu berjarak 0,2 AU (30.000.000 km / 19.000.000 mi) dari Bumi, pada 18 Oktober 2017. Kemudian MPC mendeteksi objek itu sebagai Comet (C) dan menamainya C/2017 U1.

Minor Planet Center (MPC) sendiri merupakan organisasi resmi yang mengumpulkan data tentang asteroid dan komet yang beroperasi di Smithsonian Astrophysical Observatory, yang merupakan bagian dari Pusat Astrofisika bersama dengan Observatorium Harvard College.

PAN-STARRS Telescope.

“Objek Alien” Yang Membuat Para Astronom Terkejut

Setelah diamati dengan lebih seksama, ternyata objek luar angkasa C/2017 U1 bukanlah sebuah komet. Karena biasanya, ketika komet dekat dengan matahari, ia akan terbakar dan pecah.

Para ilmuwan dan astronom pun terkejut dibuatnya. Benda angkasa apakah ini? Penamaan benda “alien” pun diberikan. Sesuai artinya, alien berarti sesuatu yang “tak dikenal” atau “belum dikenal”.

Ternyata objek itu adalah sebuah asteroid! Observasi selanjutnya menyimpulkan bahwa obyek yang diamati pertama kali pada 18 Oktober 2017 lalu itu berubah dari komet, menjadi asteroid.

Karakter asli benda tersebut mulai lebih jelas setelah Karen Meech dari University of Hawaii mencatat serangkaian gambar dengan teleskop sangat besar, yang ketika ditumpuk, menunjukkan bahwa benda itu adalah asteroid.

Objek yang awalnya diduga komet dianamai C/2017 U1 PanSTARRS, berhasil diabadikan pada 21 Oktober 2017. (M. Schwartz, P. Holvocam, Tenagra Observatories)

Mengapa para ilmuwan pada awalnya menduga bahwa objek itu adalah komet, karena ia berasal dari luar tata surya kita, dan mustahil bahwa objek itu adalah asteroid yang selama ini biasanya berasal dari Asteroid Belt.

Akhirnya pada hari Rabu (25/10/2017), Minor Planet Center (MPC) merilis dalam situsnya sebuah pernyataan resmi tentang adanya asteroid yang diduga berasal dari tata surya lain, dan terlihat dari Bumi.

Kini, MPC mengubah nama obyek yang pada awalnya dikira Comet (C), ternyata adalah sebuah Asteroid (A), dan mengubah namanya dari C/2017 U1 menjadi A/2017 U1.

“Objek Alien” dari luar Tata Surya

Asteroid ini unik, dengan orbit dan ekstremitasnya, yang kemudian olah para ilmuwan dan astronom menyebutnya sebagai “asteroid alien”. Penempatan kata “alien” disini berarti “tak dikenal”.

Objek angkasa misterius ini merupakan asteroid yang pertama kali “datang” dari luar Tata Surya atau dikenal dengan istilah Interstellar. Dari bagian mana, yang jelas dari wilayah antarbintang, namun para ilmuwan dan astronom tidak tahu darimana asalnya secara pasti.

Tampak posisi Asteroid A2017U1 ketika masih diduga sebagai Komet yang dinamai C2017U1 pada 25 Oktober 2017 (titik kuning). Terlihat garis lintasan orbitnya (garis kuning) yang melengkung ekstrem dan berasal dari luar Tata Surya.

Dalam astronomi, benda langit yang berasal dari wilayah antar-bintang kerap disebut sebagai “benda langit yatim” (orphaned objects), karena benda tersebut tidak memiliki bintang induk yang menarik dirinya.

Berdasarkan tingkat kecerahannya, Bill Gray, seorang pembuat aplikasi astrometri memperkirakan bahwa benda tersebut memiliki diameter sekitar 160 meter jika itu adalah batu, dengan tingkat reflektifitas 10 persen.

“Ia melewati matahari dengan sangat cepat, dan mungkin belum sempat cukup memanaskan benda itu untuk pecah,” kata Gray dikutip dari Sky and Telescope, Rabu (25/10/2017) silam. Saat ini benda tersebut secara konsisten menjauhi bumi.

Sementara hal yang menjadi penguat bahwa benda asing ini berasal dari luar tata surya bukanlah dari derajat orbitnya yang sangat tinggi yaitu 122 derajat, namun secara lebih kritis, eksentrisitasnya sangat hiperbolik.

Objek asteroid yang awalnya diduga komet yang dinamai C/2017 U1 diubah namanya menjadi A/2017 U1 PanSTARRS, berhasil diabadikan pada 26 Oktober 2017. (GianLuca Masi, M. Schwartz, Tenagra Observatories)

Belum diketahui dari mana asal muasal “objek alien” dari luar tata surya tersebut, yang jelas bukan dari Sabuk Asteroid (Asteroid Belt), karena eksentrisitasnya sangat hiperbolik.

Bisa jadi ia berasal dari Sabuk Kuiper (Kuiper Belt), atau yang lebih jauh lagi yaitu dari Awan Oort (Oort Cloud). Kedua wilayah itu memang terdapat  jutaan bahkan milyaran batu-batu asteroid yang juga sebagai “pabrik” tempat asal muasal komet.

Namun untuk mengawali gerakannya menuju ke tata surya (solar system) bagian dalam, biasanya objek bersangkutan terbentur dengan batu asteroid terlebih dahulu, hingga menimbulkan gerakan terpental trajektori dan kemudian dengan adanya gravitasi matahari, ia menuju ke dalam tata surya.

Dari arah kordinatnya yang hiperbolik secara ekstrem dan tidak sejajar dengan garis edar planet di tata surya, para astronom juga dapat menduga dari mana asal lontaran A/2017 U1. Yaitu dari konstelasi bintang Vega!

Temuan asteroid di luar tata surya ini sendiri membuktikan bahwa masih banyak benda-benda langit yang tidak terikat termasuk planet-planet yang mengorbit sendirian pada satu sistim bintang.

Dari sisi astronomi, hal ini membuktikan bahwa jagat-raya khususnya galaksi Bima Sakti kita memang mengandung benda-benda langit yang tak terikat selamanya ke hanya satu bintang tertentu saja.

Inilah animasi bagaimana “komet” PanSTARRS (A/2017 U1) terlihat pada tanggal 21 Oktober 2017 oleh Observatorium Tenagra di dekat Rio Rico, Arizona. Gambarnya berdurasi 9 menit, selama waktu itu teleskop melacak gerakan benda tersebut, maka bintang di latar belakang tampak seperti garis. Setiap frame selebar 3 arcminutes dengan arah utara adalah ke atas. (Paulo Holvorcem & Michael Schwartz / NASA grant #NNX15AE89G / anim. by IndoCropCircles.com)

Para astronom juga menjelaskan bahwa sebenarnya sudah lama diketahui bahwa ada benda-benda langit yang tidak terikat pada bintang tertentu, yang artinya benda-benda langit tersebut dapat lepas dari bintang induknya dan melanglang di antariksa.

Dalam khasanah keplanetan, kita sudah lama mengenal adanya kelompok “planet yatim” alias planet antar-bintang, yakni planet dengan ukuran yang besar, sebesar antara Bumi hingga planet Jupiter, yang melanglang buana di ruang antar-bintang diluar sana, diantara ratusan milyar bintang dan galaksi. (©IndoCropCircles.com / berbagai sumber)

Pustaka:

C/2017U1 track path (yellow line).

No comments

Powered by Blogger.