Header Ads

Pengembaraan Raden Saleh ke Eropa dan Pemikiran Tentang Bangsanya


Di tengah berkecamuknya Perang Jawa, Raden Saleh pernah dicurigai oleh pemerintah kolonial terlibat dalam barisan pemberontakan pasukan Dipanagara.

Bahkan, ia pernah "dipanggil Departemen Keamanan Hindia-Belanda untuk mengklarifikasi bahwa ia tidak pernah terlibat dalam Perang Jawa," tulis Jim Supangkat dalam buku 1000 Tahun Nusantara yang diterbitkan pada tahun 2000.

Jim menyebut dalam sejumlah dokumen, tercatat kecurigaan pemerintah pula yang membuat Raden Saleh dikirim ke Belanda pada tahun 1829—tepat saat berkecamuknya perang.

Raden Saleh yang memang potensial dalam seni lukis, diberangkatkan oleh pemerintah kolonial guna memperdalam ilmu seni lukisnya.

Sepuluh tahun berselang, tepatnya pada tahun 1839, Raden Saleh dikirim dari Belanda ke Perancis. "Namun, ia melarikan diri," imbuhnya.

Nyatanya, ia mangkir, membelokkan arahnya ke Jerman, bukan ke Perancis, dan memilih bersembunyi di Dresden beberapa waktu.

Kehidupan Raden Saleh di Jerman tidak banyak tercatat dalam dokumen Hindia-Belanda, padahal ia mampu menampilkan pandangan-pandangannya selama melukis.

Sebaliknya, di Jerman sosoknya dihormati dan banyak dicatat oleh pemerintah Jerman. Di sana, "Raden Saleh dihormati sebagai pelukis Kerajaan Belanda dan karena itu pandangan-pandangannya dicatat," terus Jim.

Namun, dokumen-dokumen tentang Raden Saleh—di antaranya catatan setebal 300 halaman—tercerai-berai ketika pasukan Rusia menyerang Jerman pada Perang Dunia II dan mengangkut berbagai benda berharga dalam museum, termasuk catatan tentang Raden Saleh.

Sampai saat ini, pemerintah Rusia masih menyimpan sebagian catatan tentang kehidupan Raden Saleh selama berada di Jerman di salah satu museum di Rusia.

"Karya-karya yang dibuat Raden Saleh ketika tinggal di Jerman (dalam bentuk sketsa, etsa, dan lukisan) sudah diketahui berada di sebuah museum di kota Riga, Lithuania," tambahnya lagi.


Dari catatan lepas yang ditemukan di Jerman, terungkap pada tahun 1847, Raden Saleh mengemukakan tentang: "Masyarakat Jerman membuat saya memahami apa sebenamya peradaban dan kebudayaan Eropa yang tinggi."

Dalam catatannya, Raden Saleh meneruskan: "Saya sadar betapa sederhananya tingkat kehidupan masyarakat saya."

Pernyataannya tersebut telah menunjukkan kepeduliannya pada nasib masyarakat Jawa yang dijajah Belanda dan para bangsawan.

"Masyarakat saya" dalam pemyataan Raden Saleh, mengarah kepada masyarakat Jawa yang tertindas, bukan masyarakat kolonial Belanda dan bukan masyarakat bangsawan.

Sampai pada tahun 1844, persembunyiannya akhirnya diketahui dan ia dipaksa pemerintah Kerajaan Belanda untuk berangkat ke Perancis. Raden Saleh kemudian tinggal di Perancis sampai tahun 1851.

Sejauh ia melangkah ke Eropa yang maju akan peradabannya, ia menyadari akan kebutuhan revolusi untuk menegakkan keadilan dan mengentaskan rakyat Jawa dari penindasan.

Bahkan, dalam catatan lain, sebuah manifes pelayaran yang dicatat syahbandar Makassar pada tahun 1851, menunjukkan di antara barang-barang pribadi Raden Saleh dalam perjalanan pulang ke Hindia-Belanda, terdapat sepucuk pistol dan sebuah buku berjudul Revolution de 1848.

No comments

Powered by Blogger.