Header Ads

Ada 13 Menhir di Saint Léonard - Swiss, Diduga dari Zaman Perunggu


Menhir merupakan peninggalan zaman purba berupa batu berukuran besar yang berdiri tegak. Baru-baru ini, tim arkeolog menemukan susunan menhir ketika melakukan konstruksi situs Les Fougains di Saint Léonard, wilayah Valais, Swiss.

Melansir dari Heritage Daily, dari penggalian ini ditemukan 13 menhir berukuran sedang. Guna mengetahui usia batu, analisis karbon-14 tengah dilakukan.

Metode analisis karbon-14 dikenal dengan nama penanggalan radiocarbon, yang telah digunakan untuk menentukan umur menhir-menhir yang telah ditemukan sebelumnya. Metode ini dikembangkan oleh Willard Libby, dari Universitas Chicago akhir tahun 1940an.

Arkeolog meyakini bahwa menhir tersebut berasal dari Zaman Perunggu, sementara media setempat mengabarkan menhir dari Zaman Neolitikum. Setelah peninjauan di lokasi penemuan menhir selesai, batu tersebut akan dipindahkan untuk penelitian lebih lanjut. Setelahnya akan didiskusikan bagaimana batu tersebut dapat digunakan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat sekitar.

Daerah di sekitar Saint Léonard diketahui sangat aktif selama Zaman Neolitikum atau Zaman Batu Muda. Hal ini dibuktikan dengan ukiran batu di Crête Des Barmes. Tidak hanya itu, mengutip dari Ancient Origins, pada 1961 ditemukan tiga dolmen dan 30 menhir di kota Sion yang hanya berjarak lima kilometer dari Saint Léonard. Semuanya bertanggal antara 2900 dan 2200 SM.

Tahun 2019 lalu, masih di Kota Sion, ditemukan enam menhir saat pembangunan gedung di Avenue du Petit-Chasseur. Sayangnya, ada beberapa menhir yang telah rusak.

“Penemuan ini menjadi kunci penting bagi kita untuk memahami kehidupan sosial di akhir Zaman Neolitikum (sekitar 2500 SM) di Eropa Tengah,” ungkap pemerintah setempat dalam press rilis, dikutip dari Swissinfo.


Batu terbesar yang ditemukan di sana beratnya hampir mencapai dua ton dengan ukiran yang menggambarkan sosok pria menggunakan baju berpola geometris. Di sekitar wajah pria itu terdapat motif seperti matahari.

Pada batu yang lain terdapat beberapa cekungan kecil yang bulat di permukaannya. Hal ini terbilang unik karena belum pernah ditemukan batu dengan pola serupa di daerah setempat. Pola itu justru pernah ditemukan di salah satu situs dekat Aosta, Italia.

Sebelumnya, pada 2017 juga ditemukan batu besar lainnya. Melansir dari Independent, batu tersebut berukuran oval dengan tinggi mencapai 1,3 meter dan beratnya sekitar dua sampai tiga ton. Ditemukan di desa Breitnacher, Bern, para arkeolog menduga bahwa batu ini berusia antara 4.000 hingga 5.000 tahun. Tanda di tanah menunjukkan bahwa batu itu pernah berdiri secara vertikal dan bisa jadi merupakan monolit atau bagian dari serangkaian batu berdiri seperti Stonehenge.


Situs penggalian ini mengungkap peninggalan dari Zaman Perunggu yang dipercaya terjadi sekitar 3.500 tahun lalu, sebagai bagian dari awal survei arkeologi sebelum pembangunan kompleks perumahan. Para peneliti juga berspekulasi bahwa batu itu awalnya di tempat lain dan dipindahkan.

Menhir kerap ditemukan dekat bangunan atau monumen yang berkaitan dengan peribadatan. Umumnya, menhir memiliki ukiran, misalnya setengah lingkaran, tapal kuda atau lingkaran.

Di Swiss sendiri ada satu menhir yang terkenal, bernama Pierre du dos à l’âne atau Donkey’s Back Stone terletak di wilayah Romont, dekat Auboranges. Menhir yang ditemukan tahun 1991 ini memiliki tinggi 2,6 meter dan beratnya 25 ton. Pierre du dos à l’âne merupakan menhir terbesar yang pernah ditemukan di Swiss.

Zaman Neolitikum di Eropa sendiri berlangsung selama 3.000 tahun, antara tahun 4500 SM dan 1700 SM. Selain perkakas batu, penggunaan lumpur dan tanah liat juga berkembang.

No comments

Powered by Blogger.