Header Ads

Ilmuwan Temukan Danau Kuno Berusia Jutaan Tahun


Para ahli menemukan sisa-sisa danau kuno raksasa di bawah Greenland, terkubur jauh di bawah lapisan es di barat laut dan diperkirakan berusia jutaan tahun.

Fosil dasar danau adalah fenomena yang belum pernah dilihat para ilmuwan sebelumnya di dunia, meskipun Lapisan Es Greenland yang sangat besar, pasti penuh dengan misteri di bawah permukaannya yang membeku.

Pada tahun lalu, para ilmuwan menemukan lebih dari 50 danau subglasial di bawah Lapisan Es Greenland, menunjukkan badan air cair yang terperangkap di antara batuan dasar dan lapisan es di atasnya.

Namun penemuan baru ini memiliki sifat berbeda, di mana terdapat cekungan danau kuno, panjang, kering, dan penuh dengan sedimen ribuan tahun berupa batuan lepas berukuran ketebalan hingga 1,2 kilometer kemudian ditutupi lagi oleh 1,8 kilometer lapisan es.

Para ilmuwan berpendapat ketika danau itu terbentuk, wilayah itu bebas dari es dan cekungan akan menampung danau dengan luas permukaan sekitar 7.100 kilometer persegi.

Itu kira-kira berukuran sama dengan luas gabungan negara bagian Delaware dan Rhode Island, di mana danau besar ini dapat menampung sekitar 580 kilometer kubik yang dialiri oleh setidaknya 18 jaringan aliran kuno yang pernah ada ke utara dasar danau.

Meskipun saat ini tidak ada cara untuk mengetahui seberapa kuno umur danau ini secara pasti, para ilmuwan mungkin dapat memprediksinya dengan menganalisis material batuan lepas yang berada di dalam cekungan. Ini akan memberi petunjuk tentang lingkungan Greenland pada masa lampau.

"Ini bisa menjadi gudang informasi yang penting, dalam lanskap yang saat ini benar-benar tersembunyi dan tidak dapat diakses. Jika kita bisa mendapatkan sedimen, itu bisa memberi tahu kita kapan es ada atau tidak ada," kata Guy Paxman, ahli geofisika glasial dari Universitas Columbia, seperti dikutip Science Alert, Kamis (12/11/2020).

Dasar danau raksasa, yang dijuluki Camp Century Basin mengacu pada pangkalan penelitian militer bersejarah di dekatnya, diidentifikasi melalui pengamatan dari misi Operation IceBridge NASA, sebuah survei udara di wilayah kutub dunia.

Selama survei udara di atas Lapisan Es Greenland, tim memetakan geomorfologi subglasial di bawah es menggunakan berbagai instrumen pengukur radar, gravitasi, dan data magnetik.

Pembacaan tersebut mengungkapkan garis besar massa lepas berukuran raksasa dari pengisi sedimen, yang terdiri dari bahan yang kurang padat dan kurang mengeluarkan magnet dibandingkan batuan keras yang mengelilingi massa.

Para ahli menduga, ada kemungkinan bahwa danau terbentuk di masa yang lebih hangat akibat dari perpindahan batuan dasar karena garis patahan di bawahnya, yang sekarang tidak aktif. Selain itu, erosi glasial mungkin telah mengukir bentuk cekungan seiring bertambahnya waktu.



Dalam kedua kasus tersebut, para ilmuwan percaya bahwa cekungan kuno dapat menyimpan catatan sejarah sedimen yang penting. Jika bisa menggali cukup dalam untuk mengekstraksi serta menganalisisnya, itu mungkin akan mengungkapkan kapan wilayah tersebut bebas dari es atau tertutup es dan memberikan wawasan tentang iklim masa lalu.

No comments

Powered by Blogger.